Kabarberitaguru.blogspot.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU) KH Said Aqil Siroj yang biasa disapa Kang Said mengajak kepada pemegang
kebijakan perguruan tinggi untuk mengambil nilai-nilai yang baik dari pesantren
terutama konsep keberkahan. Perguruan tinggi tidak perlu ragu mengamalkan
keberkahan model pesantren.
“Pesantren itu tidak melulu jorok dan kemproh.
Ada nilai-nilai dari pesantren yang perlu diadopsi oleh perguruan tinggi
seperti ta’dib. Jangan hanya mengadopsi kurikulum dari Barat,” jelasnya saat
sambutan pada simposium nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi
Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (28/3) siang.
Kang Said mengajak para peserta untuk tidak
melupakan dan meninggalkan nilai-nilai yang telah didapat di pesantren. “Kalau
kita masih merasa mahasiswa yang mempertahankan nilai Ahlussunnah wal Jama’ah,
mari kita jangan lupa akar kita yaitu nilai-nilai pesantren,” tutur Kang Said.
“Mudah-mudahan kita tidak luntur, tidak
terpengaruh baik itu tarikan ekstrem kanan maupun tarikan kiri liberal,”
lanjutnya.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa selain
mengajarkan nilai-nilai akhlak yang mulia, spiritual, moral, dan mental,
pesantren juga mengajarkan keberkahan.
“Apa itu berkah? Berkah itu sedikit tapi
bermanfaat, dari pada banyak tapi tidak ada gunanya,” kata kiai lulusan
Pesantren Lirboyo ini.
Ia menghubungkan konsep berkah dan peran ulama
di Indonesia yang meski memiliki pemahaman agama terbatas, namun mereka mampu
membimbing dan mengarahkan umatnya sehingga tidak terjadi konflik dan
perpecahan.
“(Ulama di Indonesia itu) Yatafaqqohu-nya
(memahami agama) lumayan, tapi wayundziru qoumahum-nya (mengingatkan umatnya)
maksimal. Sementara ulama Timur Tengah memahami agama maksimal, namun tidak
bisa berbuat apa-apa melihat rakyatnya perang saudara,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar